Jangan Abaikan Nyeri Hebat di Satu Sisi Wajah! Waspada Trigeminal Neuralgia

1 day ago 6

Jakarta -

Pernahkah merasakan nyeri yang menusuk seperti tersengat listrik di area wajah bagian bawah atau rahang dan terasa spontan ketika menyentuh wajah, mengunyah, berbicara, atau menyikat gigi? Bisa itu adalah Trigeminal Neuralgia.

Trigeminal Neuralgia adalah suatu kondisi nyeri kronis yang mempengaruhi saraf trigeminal, yang membawa sensasi dari wajah ke otak. Timbulnya rasa nyeri, dingin, atau panas pada wajah, merupakan respon dari saraf trigeminal.

Apabila mengalami Trigeminal Neuralgia, seseorang bisa merasakan sakit yang luar biasa hanya karena ada rangsangan kecil pada wajah, seperti ketika sedang merias wajah, menyikat gigi, bercukur, atau mencuci muka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Trigeminal Neuralgia dapat disebabkan beberapa hal. Spesialis Bedah Saraf dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Gibran Aditiara Wibawa, SpBS(K), MBA menjabarkan Trigeminal Neuralgia dapat terjadi karena terganggunya fungsi saraf trigeminal akibat kontak antara pembuluh darah normal (arteri atau vena) dan saraf trigeminal yang berada di dasar otak, sehingga memberi tekanan pada saraf, dan memicu rangsangan nyeri.

Beberapa penyebab lainnya adalah akibat proses penuaan, adanya tumor yang menekan saraf trigeminal, stroke, atau trauma pada wajah. Selain itu, pada pengidap Multiple Sclerosis (penyakit autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan otak), Trigeminal Neuralgia dapat terjadi saat selubung mielin yang bertugas melindungi saraf tertentu mengalami kerusakan.

"Trigeminal Neuralgia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dan lebih mungkin terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun," ujar dr Gibran, dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2024).

Untuk mengatasinya, Dokter dapat memberikan obat-obatan, suntikan, hingga operasi apabila terapi menggunakan obat-obatan sudah tidak memberikan efek bagi pasien. Tindakan operasi atau pembedahan untuk mengatasi Trigeminal Neuralgia dinamakan Dekompresi Mikrovaskular/Microvascular Decompression (MVD).

dr Gibran yang sudah berpengalaman dalam melakukan MVD menjelaskan pada prosedur MVD, dilakukan pemindahan atau pengangkatan pembuluh darah yang bersentuhan dengan akar trigeminal untuk mengembalikan fungsi saraf yang terganggu. Selama tindakan, dokter akan membuat sayatan kecil (minimal invasif) berukuran sekitar 5 cm di belakang telinga pada sisi di mana rasa sakit berasal.

"Kemudian, melalui lubang kecil tersebut, dokter akan memindahkan pembuluh darah yang bersentuhan dengan saraf trigeminal dan menempatkan bantalan lembut di antara saraf dan pembuluh darah yang bersentuhan tadi. MVD dapat berhasil menghilangkan atau mengurangi sebagian besar rasa sakit," jelas dr Gibran.

Sebelum dokter melakukan MVD atau prosedur terapi lainnya, tentunya dokter akan melakukan diagnosis dan serangkaian pemeriksaan kepada pasien. Kondisi Trigeminal Neuralgia dapat diketahui berdasarkan deskripsi rasa sakit yang dialami pasien.

Spesialis Bedah Saraf lainnya yang juga berpengalaman dalam menangani kasus Trigeminal Neuralgia, dr Centery, SpBS dari Mayapada Hospital Tangerang, menerangkan, diagnosis Trigeminal Neuralgia dilihat dari beberapa hal. Pertama, nyeri seperti apa yang dirasakan.

"Sebab, nyeri pada kasus Trigeminal Neuralgia dapat berupa sensasi nyeri hebat seperti sengatan listrik. Kemudian, bagian wajah mana yang mengalami rasa sakit, apakah meliputi bagian saraf trigeminal," kata dr Centery.

"Ketiga, apa pemicu nyerinya, biasanya nyeri Trigeminal Neuralgia disebabkan oleh rangsangan ringan pada pipi, seperti makan, minum, berbicara, tersenyum, atau aktivitas ringan lainnya, bahkan ketika terkena angin sejuk atau sepoi-sepoi," sambungnya.

Lebih lanjut, dr Centery menjelaskan langkah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk melihat lebih detail penyebab dari rasa sakit yang dialami pasien. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan neurologis dan pencitraan menggunakan MRI kepala.

"Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan menyentuh dan memeriksa bagian wajah untuk membantu dokter menentukan dengan tepat di mana rasa sakit itu terjadi dan cabang saraf trigeminal mana yang mungkin terpengaruh. Tes refleks juga dapat membantu dokter menentukan apakah gejala yang dialami disebabkan oleh saraf terkompresi atau kondisi lain," jelas dr Centery.

"Sedangkan, pemeriksaan MRI Kepala berguna untuk menentukan apakah trigeminal neuralgia disebabkan oleh Multiple Sclerosis, atau tumor, atau penyebab lain," lanjutnya.

Pemeriksaan, diagnosis, hingga penanganan Trigeminal Neuralgia minimal invasif melalui MVD dapat dilakukan oleh tim dokter yang ahli dan berpengalaman seperti dr Gibran, dr Centery, dan dokter ahli lainnya di layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital, sebagai layanan unggulan berstandar internasional yang dimiliki seluruh unit Mayapada Hospital untuk menangani berbagai gangguan saraf, otak, dan tulang belakang secara komprehensif.

Tahir Neuroscience Center didukung oleh tim dokter multidisiplin seperti dokter spesialis neurologi, dokter spesialis bedah saraf, dan dokter neurologi subspesialis intervensi, yang ditunjang dengan kelengkapan fasilitas dan peralatan medis canggih.

Selain berpengalaman menangani kasus Trigeminal Neuralgia, hingga saat ini, Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital telah menangani berbagai kasus kompleks lainnya dengan tindakan advanced seperti Digital Substraction Angiography (DSA), Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi saraf tulang belakang secara minimal invasif (minim sayatan), dan operasi tumor tulang belakang.

(ncm/ega)

Read Entire Article