Nick Kuipers: Persib Merasa Tak Aman di Kandang Sendiri

2 hours ago 1

Bandung -

Bek Persib Bandung, Nick Kuipers, mengomentari kericuhan penonton usai laga kontra Persija Jakarta. Dia mengeluh timnya tak merasa aman di kandang sendiri.

Derbi Indonesia antara Persib vs Persija tersaji di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (23/9/2024) petang WIB. Duel berakhir dengan kemenangan Maung Bandung 2-0.

Dimas Drajad membawa Persib unggul di babak pertama. Ryan Kurnia memastikan kemenangan tim tuan rumah 2-0 lewat golnya delapan menit sebelum waktu normal habis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kericuhan terjadi di tribun selepas wasit meniup pluit panjang tanda akhir pertandingan. Keributan diawali lemparan dari tribun dan disusul masuknya oknum penonton ke lapangan.

Saking banyaknya penonton yang masuk ke lapangan, pagar pembatas bahkan ambruk. Petugas kepolisian langsung bertindak dengan memukul mundur penonton. Situasi kemudian perlahan berangsur kondusif.

Kericuhan penonton usai laga Persib vs Persija disorot Nick Kuipers. Bek asal Belanda itu prihatin karena timnya tak merasa aman meski sudah mempersembahkan kemenangan buat para penggemar.

"Setelah mengantarkan trofi juara ke Bandung dan menang dari Persija, mengapa kami tidak aman bahkan di stadion kami sendiri?" tulis Kuipers di Instastory usai pertandingan.

Bek Persib Bandung, Nick Kuipers, mengomentari kericuhan penonton usai laga kontra Persija Jakarta. Dia mengeluh timnya tak merasa aman di kandang sendiri.Bek Persib Bandung, Nick Kuipers, mengomentari kericuhan penonton usai laga kontra Persija Jakarta. (Foto: Instagram @kuipersnick)

"Sepakbola adalah permainan paling indah di dunia - itu dimaksudkan untuk membawa kebahagiaan, persatuan, persahabatan, kekeluargaan, dan persaudaraan! Pekan ini menjadi kekalahan terbesar bagi kami semua," sambungnya.

"Sekarang waktunya untuk menyadari kita semua berbagi tujuan yang sama. Kita semestinya jadi satu klub, satu tim, bersatu dalam biru," Nick Kuipers menegaskan.

(bay/cas)

Read Entire Article