Pelaku Fetisisme di Lebak Berdalih Ikat Korban untuk Tugas Kuliah

2 hours ago 1

Lebak -

Tersangka Wily Yadri (24) membuat video fetisisme seksual perempuan terikat di Lebak, Banten. Modus pelaku untuk tugas kuliah soal penyekapan.

"Iya, sendirian (buat video penyekapan)," kata Wily kepada wartawan di Polres Lebak, Senin (23/9/2024).

Wily menjelaskan, video fetisisme yang dibuat akan dikirim ke suatu komunitas yang tidak dia sebutkan. Video itu harus dibuat bersama perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak semuanya begitu sih (diikat). Disuruh ketuanya buat seperti itu," tuturnya.

Willy tidak mengingat berapa banyak video fetisisme yang dibuat. Termasuk tidak mengingat kapan pertama kali membuatnya.

"Sudah lupa (dari kapan buat video), (dari 2016) oh enggak. Saya lupa berapanya (video yang dibuat)," jelasnya.

Sementara itu, seorang perempuan yang kini berusia 15 tahun diduga menjadi korban Wily. Korban diminta membuat video fetish seksual dengan modus untuk tugas kuliah.

"Dia (Wily) minta tolong, bilangnya mau buat tugas kuliah soal video penyekapan," kata korban perempuan (15).

Menurut korban, pengambilan video itu terjadi pada tahun 2022 ketika dirinya berusia 13 tahun atau masih duduk dibangku SMP. Korban tak curiga kepada pelaku waktu diminta membantu mengerjakan tugas kuliah dengan tema penyekapan.

Oleh pelaku, seluruh tubuhnya diikat dan mata ditutup lakban. Sebagai pelengkap skenario, pelaku juga meminta korban menggerakkan tubuh seraya meminta pertolongan.

"Ngambil videonya di rumah pelaku, pelaku sendiri yang ngikat aku. Di waktu yang sama, teman aku juga sama diikat cuma kita dipisah ruangannya," tuturnya.

Korban mengaku janggal ketika WY untuk kedua kalinya mengajak bikin video serupa. Kali ini videonya untuk promosi jilbab. Korban sempat diancam jika tak ingin membantu.

"Akhir 2022 klub futsalnya bubar. Karena aku sudah bayar uang seragam, akhirnya ku minta lagi. Datang ke rumahnya, dia bilang nggak mau pulangin uang kalo aku nggak bantuin dia bikin video promosi jilbab. Aku udah risih kenapa promosi jilbab harus diikat juga," jelasnya.

(azh/azh)

Read Entire Article