277 Juta Jiwa Manfaatkan JKN, BPJS Kesehatan Genjot Digitalisasi Layanan

3 hours ago 1

Jakarta -

BPJS Kesehatan terus berupaya mendorong transformasi digital. Tak hanya untuk menjawab tantangan di era digitalisasi, tapi di sisi lain mengoptimalkan dan mendukung efektivitas program JKN.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan pihaknya telah memanfaatkan teknologi guna memperluas akses layanan serta memberikan kemudahan bagi seluruh peserta JKN. Berkat upaya digitalisasi yang dilakukan, menurutnya proses administrasi peserta kini kian mudah.

"Per 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN sudah lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67%. Jumlah tersebut sukses mengantarkan BPJS Kesehatan sukses mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC) lebih cepat dari yang ditetapkan. Dengan begitu, jumlah tersebut menjadikan tolak ukur bagi kami untuk terus bertransformasi dengan memanfaatkan digitalisasi demi memberikan peningkatan kualitas layanan demi kepuasan peserta," kata Ghufron dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menjadi keynote speaker dalam acara BizVision Week 2024, Ghufron mengungkapkan berbagai inovasi berbasis digital juga telah dihadirkan BPJS Kesehatan untuk memudahkan peserta dalam mendapatkan pelayanan. Optimalisasi Aplikasi Mobile JKN misalnya, yang terus diperbarui dengan menghadirkan ragam fitur inovatif. Termasuk i-Care JKN, yang memungkinkan petugas medis menelusuri riwayat kesehatan peserta dalam satu tahun terakhir. Kehadiran fitur ini dinilai memudahkan koordinasi antardokter dan memberikan perawatan yang lebih komprehensif.

Selain itu, adanya fitur baru seperti telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, antrean online juga diyakini mampu menjadi solusi atas pelayanan yang diakses peserta. Kemudian pihaknya juga menghadirkan layanan administrasi non tatap muka berbasis digital melalui Whatsapp (PANDAWA). Di samping itu terdapat layanan Voice Interractive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165 juga menjadi alternatif bagi peserta yang ingin mengakses pelayanan kesehatan secara mudah.

"Berbagi inovasi yang dihadirkan berdasarkan customer journey. Kami melihat bagaimana inovasi yang kami hadirkan dapat memenuhi kebutuhan peserta dan dapat diakses dengan mudah. Apalagi dengan komitmen BPJS Kesehatan melalui upaya transformasi mutu layanan, harapannya pengelolaan teknologi informasi ini bisa mendukung dalam menghadirkan pelayanan yang semakin mudah, cepat dan semua setara," jelas Ghufron.

Dalam menghadapi tantangan di masa depan, kata dia, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai langkah strategis untuk memperkuat layanan kesehatan, termasuk memperkuat fungsi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai gatekeeper dalam pelayanan kesehatan. BPJS Kesehatan juga berkomitmen untuk meningkatkan sinergi lintas lembaga dalam pemanfaatan teknologi demi mengoptimalkan layanan kesehatan, khususnya program promotif dan preventif.

"Kehadiran BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik yang berada langsung di bawah Presiden menunjukkan keseriusan negara memberikan jaminan sosial di bidang kesehatan demi menjaga kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia. Dengan berbagai inovasi dan penghargaan yang telah diraih, BPJS Kesehatan siap untuk senantiasa memberikan jaminan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Ghufron.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Ciputra, Widya Utami mengapresiasi upaya digitalisasi yang dilakukan BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN. Dia menilai langkah tersebut sejalan dengan rencana strategis Universitas Ciputra yang mendorong seluruh sivitas akademika menjadi user yang ahli dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).

Ia menyebut dengan visi yang ditetapkan Universitas Ciputra, bisa menemukan talenta muda dan menjadikan para akademisi untuk merumuskan manajemen wirausaha muda demi meningkatkan kompetensi dalam menghadapi tantangan, baik di dunia usaha maupun di bidang teknologi.

(akn/ega)

Read Entire Article