Modus Bejat Pemuda Lebak Bikin Video Fetisisme Pura-pura untuk Tugas

3 hours ago 2

Jakarta -

Terungkap modus Wily Yadri (24) pelaku fetisisme seksual menyimpang di Lebak, Banten melancarkan aksinya kepada para korban. Wily beralibi minta bantuan mengerjakan tugas hingga promosi jilbab.

Diketahui, Wily Yadri menyerahkan diri ke polisi pada Jumat (20/9). Ia mengaku membuat video dan menyebarkan konten fetisismenya yang mengikat perempuan. Kepada polisi, pelaku mengaku telah meminta hampir 70 orang perempuan di bawah umur maupun dewasa untuk membuat video tugas kuliah. Ternyata yang dibuat video fetisisme seksual yang dijual pelaku ke komunitasnya.

"Dia yang membuat dan merekam dengan merayu korban, meminta tolong untuk mengerjakan tugas kuliah. Ternyata video itu bukan untuk tugas kuliah melainkan video konten bersifat asusila yang dijual ke komunitasnya," kata Kanit PPA Polres Lebak Ipda Limbong kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Limbong, para perempuan yang menjadi objek divideo festisisme itu merupakan murid dari pelaku. Pelaku diketahui menjadi pelatih klub olahraga.

"Keterkaitan pelaku dan korban ini pelatih dengan murid, detailnya saya harus pastikan dulu. Informasinya memang pelatih klub yah," ucapnya.

Wily kini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Wily Yadri mengaku dirinya bermodus untuk tugas kuliah soal penyekapan.

"Iya, sendirian (buat video penyekapan)," kata Wily kepada wartawan di Polres Lebak, Senin (23/9/2024).

Wily menjelaskan, video fetisisme yang dibuat akan dikirim ke suatu komunitas yang tidak dia sebutkan. Video itu harus dibuat bersama perempuan.

"Nggak semuanya begitu sih (diikat). Disuruh ketuanya buat seperti itu," tuturnya.

Willy tidak mengingat berapa banyak video fetisisme yang dibuat. Termasuk tidak mengingat kapan pertama kali membuatnya.

"Sudah lupa (dari kapan buat video), (dari 2016) oh enggak. Saya lupa berapanya (video yang dibuat)," jelasnya.

Pengakuan Korban

Seorang perempuan yang kini berusia 15 tahun diduga menjadi korban Wily. Korban diminta membuat video fetisisme seksual dengan modus untuk tugas kuliah.

"Dia (Wily) minta tolong, bilangnya mau buat tugas kuliah soal video penyekapan," kata korban perempuan (15).

Menurut korban, pengambilan video itu terjadi pada 2022 ketika dia berusia 13 tahun atau masih duduk di bangku SMP. Korban tak curiga kepada pelaku waktu diminta membantu mengerjakan tugas kuliah dengan tema penyekapan.

Oleh pelaku, seluruh tubuhnya diikat dan mata ditutup lakban. Sebagai pelengkap skenario, pelaku juga meminta korban menggerakkan tubuh seraya meminta pertolongan.

"Ngambil videonya di rumah pelaku, pelaku sendiri yang ngikat aku. Di waktu yang sama, teman aku juga sama diikat cuma kita dipisah ruangannya," tuturnya.

Korban mengaku janggal ketika WY untuk kedua kalinya mengajak bikin video serupa. Kali ini videonya untuk promosi jilbab. Korban sempat diancam jika tak ingin membantu.

"Akhir 2022 klub futsalnya bubar. Karena aku sudah bayar uang seragam, akhirnya ku minta lagi. Datang ke rumahnya, dia bilang nggak mau pulangin uang kalo aku nggak bantuin dia bikin video promosi jilbab. Aku udah risi kenapa promosi jilbab harus diikat juga," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Read Entire Article